Sebelah Utara : Kabupaten Sidoarjo dan Selat Madura
Sebelah Timur : Kecamatan Kraton
Sebelah Selatan : Kecamatan Rembang
Sebelah Barat : Kecamatan Beji
Berdasarkan RTRW Kabupaten Pasuruan 2009-2029, menyebutkan bahwa arahan struktur ruang BWP Kecamatan Bangil merupakan kerangka tata ruang BWP Kecamatan Bangil yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang memiliki tingkatan dengan dukungan sistem jaringan prasarana kecamatan terutama jaringan prasarana transportasi. Arahan struktur ruang menggambarkan sistem pusat-pusat kegiatan di Kecamatan Pasuruan yang memberikan pelayanan bagi kawasan perkotaan dan kawasna sekitarnya dilengkapi dengan jaringan prasarana utama yang mengintegrasikan kesatuan BWP Kecamatan Bangil sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Selanjutnya mengenai pengembangan sistem perkotaan, BWP Kecamatan Bangil ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL), yakni berfungsi sebagai pelayanan jasa skala kabupaten bahkan menjadi ibukota Kabupaten Pasuruan. Fungsi dari PKL adalah:
a. Sebagai pusat pelayanan umum bagi kecamatan-kecamatan yang menjadi wilayah pengaruhnya
b. Sebagai pusat perdagangan dan jasa maupun koleksi dan distribusi hasil- hasil bumi dari kecamatan-kecamatan yang menjadi wilayah pengaruhnya.
Untuk mendukung fungsi tersebut, fasilitas yang harus ada adalah fasilitas kesehatan serta perdagangan dan jasa skala kabupaten dan ditunjang oleh sarana dan prasarana transportasi yang memadai.
Berdasarkan jumlah kependudukan tiap Kelurahan, Kecamatan Bangil memiliki jumlah sebagai berikut:
berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jika jumlah penduduk Kecamatan Bangil tiaptahunnya selalu bertambah. Jika dilihat dari diagram di atas terlihat bahwa jumlah penduduk tertinggi pada tahun 2013 terletak di Kelurahan Pogar sebesar 10.410 jiwa dan wilayah yang memiliki jumlah penduduk terkecil terletak di Kelurahan Masangan sebesar 1.968 jiwa.
Kecamatan Bangil pada umumnya memiliki mayoritas penduduk bersuku Jawa dan Madura. Hal ini bisa terjadi dikarenakan lokasi Kabupaten Pasuruan yang berdekatan dengan Selat Madura sehingga banyak pendatang yang berasal dari Pulau Madura. Budaya Kecamatan Bangil dikenal dengan kota santri atau agamis. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pondok pesantren yang ada sehingga menempatkan para kiai sebagai panutan dan menjadi tokoh informal yang mendapat tempat terhormat dalam struktur sosial masyarakat. Berdasarkan data BPS Kabupaten Pasuruan tahum 2014, jumlah pondok pesantren yang ada pada Kecamatan Bangil adalah sebagai berikut:
selain itu berdasarkan fasilitas peribadatan, masjid dan langgar memiliki jumah yang cukup banyak. berikut merupakan tabel jumlah fasilitas peribadatan
dengan besarnya potensi Kecamatan Bangil berdasarkan agama, maka Kecamatan Bangil sendiri dapat dikembangkan sebagai kawasan pendidikan Islam dengan konsep "Santripolitan" yaitu kawasan metropolitan berbasis Syariah islam dan keagamaan. maka Kecamatan bangil dapat dijadikan pusat kegiatan pendidikan agama skala kabupaten.
Untuk mendukung fungsi tersebut, fasilitas yang harus ada adalah fasilitas kesehatan serta perdagangan dan jasa skala kabupaten dan ditunjang oleh sarana dan prasarana transportasi yang memadai.
Berdasarkan jumlah kependudukan tiap Kelurahan, Kecamatan Bangil memiliki jumlah sebagai berikut:
berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jika jumlah penduduk Kecamatan Bangil tiaptahunnya selalu bertambah. Jika dilihat dari diagram di atas terlihat bahwa jumlah penduduk tertinggi pada tahun 2013 terletak di Kelurahan Pogar sebesar 10.410 jiwa dan wilayah yang memiliki jumlah penduduk terkecil terletak di Kelurahan Masangan sebesar 1.968 jiwa.
Kecamatan Bangil pada umumnya memiliki mayoritas penduduk bersuku Jawa dan Madura. Hal ini bisa terjadi dikarenakan lokasi Kabupaten Pasuruan yang berdekatan dengan Selat Madura sehingga banyak pendatang yang berasal dari Pulau Madura. Budaya Kecamatan Bangil dikenal dengan kota santri atau agamis. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pondok pesantren yang ada sehingga menempatkan para kiai sebagai panutan dan menjadi tokoh informal yang mendapat tempat terhormat dalam struktur sosial masyarakat. Berdasarkan data BPS Kabupaten Pasuruan tahum 2014, jumlah pondok pesantren yang ada pada Kecamatan Bangil adalah sebagai berikut:
selain itu berdasarkan fasilitas peribadatan, masjid dan langgar memiliki jumah yang cukup banyak. berikut merupakan tabel jumlah fasilitas peribadatan
dengan besarnya potensi Kecamatan Bangil berdasarkan agama, maka Kecamatan Bangil sendiri dapat dikembangkan sebagai kawasan pendidikan Islam dengan konsep "Santripolitan" yaitu kawasan metropolitan berbasis Syariah islam dan keagamaan. maka Kecamatan bangil dapat dijadikan pusat kegiatan pendidikan agama skala kabupaten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar